MATARAM, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB) akan lebih fokus mengembangkan destinasi pariwisata
unggulan, terutama yang memiliki daya tarik wisatawan yang spesial pada
2014.
"Destinasi yang memiliki daya tarik spesial semakin dikembangkan di 2014, seperti Gili Trawangan dan gili-gili lainnya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB, H Muhammad Nasir, di Mataram, Minggu (22/12/2013).
Nasir mengatakan mulai 2014 Pemprov NTB lebih fokus menata dan mengembangkan destinasi pariwisata unggulan sesuai arahan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi.
Sebelumnya, dalam rapat dengan seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di jajaran Pemprov NTB, Gubernur NTB menginstruksikan dinas teknis terkait untuk fokus pada penataan destinasi pariwisata, setelah upaya promosi potensi pariwisata gencar dilakukan dalam beberapa tahun anggaran.
Gubernur menekankan penataan destinasi pariwisata dalam tiga tahun anggaran terhitung 2014, 2015, dan 2016.
Selain itu, Gubernur NTB dua periode berturut-turut sejak 2008 itu juga
menekankan pentingnya kebersihan di kawasan pariwisata unggulan. Istana Dalam Loka di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat.
"Memang anggaran untuk pengembangan destinasi di 2014 lebih banyak dari anggaran promosi, yakni anggaran penataan destinasi sebesar Rp 18 miliar, dan anggaran promosi hanya sebesar Rp 2 miliar saja dari sebelumnya Rp 7 miliar lebih," ujar Nasir.
Menurut dia, upaya promosi potensi pariwisata NTB tetap dilakukan meskipun porsinya relatif berkurang dibanding tahun anggaran sebelumnya.
Alasan konkretnya, yakni program Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012 telah sukses melampui target, dengan angka kunjungan mencapai 1.163.142 wisatawan.
Capaian ini didukung oleh promosi yang masif dan terarah oleh pemerintah
dan pelaku usaha pariwisata, serta pihak terkait lainnya.
Suku Sasak di Desa Sade, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Warga Desa Sade menjajakan kain tenun khas Lombok kepada wisatawan yang
berkunjung ke kampung tradisional tersebut.
Namun, pada sisi obyek wisata, masih perlu dilakukan penataan dan penyediaan sarana dan fasilitas pendukung yang lebih representatif.
Dalam melakukan upaya penataan destinasi, bila hanya mengandalkan pemerintah kabupaten/kota berdasarkan kewenangannya, belum dapat dilaksanakan secara optimal, mengingat kapasitas fiskal pemerintah kabupaten/kota relatif terbatas.
Karena itu, dialokasikan anggaran penataan destinasi pariwisata dalam jumlah yang cukup memadai dari Pemerintah Provinsi NTB sekaligus mengurangi anggaran promosi.
"Mulai Januari 2014 disusun rencana detail penataan destinasi unggulan, dan paling telat awal Maret sudah bisa realisasi fisik pengembangan destinasi unggulan pariwisata," tambah Nasir.
Seniman membawakan kesenian asal Nusa Tenggara Barat (NTB) saat acara
Parade Budaya Lombok Sumabawa 2013 di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat,
Minggu (16/6/2013). Pemerintah Provinsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
NTB bekerjasama dengan BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) menggelar
acara budaya ini melibatkan berbagai unsur dan pertunjukan kebudayaan
asal Lombok dan Sumbawa yang diperankan oleh berbagai seniman, budayawan
serta mahasiswa NTB.
"Destinasi yang memiliki daya tarik spesial semakin dikembangkan di 2014, seperti Gili Trawangan dan gili-gili lainnya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB, H Muhammad Nasir, di Mataram, Minggu (22/12/2013).
Nasir mengatakan mulai 2014 Pemprov NTB lebih fokus menata dan mengembangkan destinasi pariwisata unggulan sesuai arahan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi.
Sebelumnya, dalam rapat dengan seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di jajaran Pemprov NTB, Gubernur NTB menginstruksikan dinas teknis terkait untuk fokus pada penataan destinasi pariwisata, setelah upaya promosi potensi pariwisata gencar dilakukan dalam beberapa tahun anggaran.
Gubernur menekankan penataan destinasi pariwisata dalam tiga tahun anggaran terhitung 2014, 2015, dan 2016.
"Memang anggaran untuk pengembangan destinasi di 2014 lebih banyak dari anggaran promosi, yakni anggaran penataan destinasi sebesar Rp 18 miliar, dan anggaran promosi hanya sebesar Rp 2 miliar saja dari sebelumnya Rp 7 miliar lebih," ujar Nasir.
Menurut dia, upaya promosi potensi pariwisata NTB tetap dilakukan meskipun porsinya relatif berkurang dibanding tahun anggaran sebelumnya.
Alasan konkretnya, yakni program Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012 telah sukses melampui target, dengan angka kunjungan mencapai 1.163.142 wisatawan.
Namun, pada sisi obyek wisata, masih perlu dilakukan penataan dan penyediaan sarana dan fasilitas pendukung yang lebih representatif.
Dalam melakukan upaya penataan destinasi, bila hanya mengandalkan pemerintah kabupaten/kota berdasarkan kewenangannya, belum dapat dilaksanakan secara optimal, mengingat kapasitas fiskal pemerintah kabupaten/kota relatif terbatas.
Karena itu, dialokasikan anggaran penataan destinasi pariwisata dalam jumlah yang cukup memadai dari Pemerintah Provinsi NTB sekaligus mengurangi anggaran promosi.
"Mulai Januari 2014 disusun rencana detail penataan destinasi unggulan, dan paling telat awal Maret sudah bisa realisasi fisik pengembangan destinasi unggulan pariwisata," tambah Nasir.
http://travel.kompas.com/read/2013/12/23/1416077/NTB.Fokus.Kembangkan.Destinasi.Pariwisata.Unggulan
Editor | : I Made Asdhiana | ||||||
Sumber | : Antara |